Cerita Dewasa Istri Baru Ayahku 3

Cerita Dewasa Istri Baru Ayahku 3 - perlahan aku pun mendekat ke arah ibuku, nafsuku sudah ke ubun ubun dan langsung saja kulepaskan celanaku. pelan pelan kubuka kedua pahanya dan terlihat lubang legging yang langsung mengarah ke vaginanya, dan

"uuuughhhh....." aku akhirnya menyetubuhi juga ibuku yang pingsan, dan langsung kurasakan sensasi yang luar biasa nikmat terasa kemaluan terjepit sesuatu yang licin, aku pun makin terbawa kini ku remas kedua dada ibuku dan kuciumi bagian coklat kemerahannya hingga akhirnya lidahku pun merasakan manisnya cairan putih dari dada ibuku, saking nafsunya aku pun menggoyang kuat tubuh ibuku yang pingsan hingga

"ooohhh...ohhh...lepaskan..." lirih ibuku lemah, aku pun diam saja

"ridho ? sialan kam...uuu" sepertinya ibuku sangat kaget mengetahui akulah yang kini menggagahinya namun tak lama ia pun kembali tak sadarkan diri dan tak lama tiba tiba sesuatu ingin muncrat dari penisku

"ohhhh....ohhhh" desisku sambil menciumi dagu dan lehernya yang berkeringat, tiba tiba aku pun merasakan hangat pada kemaluanku dan kudiamkan sejenak penisku menikmati surga dunia yang kudapatkan dari ibu baruku. puas menikmati ibuku aku pun sekuat tenaga membawanya ke kamar ayah, disitu kulepaskan semua celananya dan kututupi dengan sarung milik ayah

pukul 11 pagi,

aku pun terbangun dari tidurku, badanku rasanya sakit sekali karena aktivitasku tadi pagi, aku pun berniat ke kamar mandi untuk pipis namun baru berapa langkah ternyata kakek sedang bersiap

"dho, kakek pulang dulu ya udah enakkan nih kaki kakek, dipijit ibu kamu, oh ya salam ya buat ibu kamu, bilang kapan-kapan kakek main lagi sama ibu kamu, eh maksudnya main ke rumah kamu" ucapnya sambil tersenyum, aku pun hanya mengangguk atas perkataan kakek tadi, iseng aku pun mengintip ibuku di kamar dan aku kaget tiba-tiba kasur yang ia tiduri berantakan tak hanya itu tangannya pun terikat ke ujung dua ujung tempat tidur dan terlihat ada cairan putih yang mengalir dari kemaluan hingga pahanya.

sejenak aku pun berpikir apakah ini perbuatan kakek, namun yang tadinya aku mau pipis akhirnya aku malah mengocok penisku sendiri dan kugesekkan kemaluanku di wajah ibuku yang tertidur.

"hmmmm...mhhhh" aku yang sudah tidak tahan pun akhirnya memuncratkan cairan kenikmatanku dileher dan kuping ibuku, kemudian aku pun melepaskan ikatan tangannya. kemudian aku ke kamar mandi, karena sudah mengeluarkan sperma tadi aku pun sekalian mandi akhirnya.

selesai mandi, kulihat pintu rumah terbuka dan aku pun mendengar suara ayah

"kamu habis ngapain, kamar berantakan gini, telanjang lagi" kata ayahku heran namun nadanya memang meninggi

"hmmm...nggak mas...aku cuma....cuma" jawab ibuku gelagapan, disitu aku pun deg-degan apakan ibu akan bilang habis disetubuhi oleh kakek dan aku

"aku nggak tahan ditinggal mas, jadi aku ngebayangin ada mas" jawab ibuku berbohong

"ohhh...mamah ini emang...istriku yang paling binal...hahahah" tawa ayahku dan tiba tiba terdengar ibuku berteriak keras

"ohhh mas...pelan pelan mas" desah ibuku

"kamu kangen aku kan sayang....nikmatin nih kontolku untuk mu"

dan ternyata ayah yang baru pulang pun langsung menggenjot ibuku yang baru tadi pagi kusetubuhi dan juga oleh kakek bahkan kurasa tadi pagi kakek sempat menyetubuhi ibuku lagi

"ahhhh...chintami...lonte ku sayang...." itulah kata yang terakhir kudengar dari kamar ayahku

semenjak kejadian itu, sudah 4 hari ibuku tidak pulang ke rumah, aku yang penasaran pun menanyakan kabar ibuku pada ayah

"ibu kemana yah ? udah lama nggak keliatan"

"biasa lah lagi syuting, besok juga pulang" kata ayahku sambil memainkan hpnya sepintas kulihat di hpnya ayah sedang melihat foto-foto ibuku yang sedang tidak berpakaian

keesokan harinya, waktu menunjukan jam 5 sore ketika itu aku baru pulang sekolah dan ternyata ibu dan ayahku sudah ada d rumah dan ada pak bowo yang sore itu bertamu
"ehh ridho...wah selamat yah kamu" ucap pak bowo
"selamat apa pak ?" tanyaku bingung
"lho sebentar lagi kamu punya adik " kata pak bowo disambung tawa renyahnya, bukannya senang aku pun terdiam

sampai di kamar, pikiranku pun berkecamuk, ibu baruku hamil anak siapa ? karena kutahu selain ayahku yang memang suaminya, ibuku telah disetubuhi pak bowo, pak dadi yang jelas jelas memuncratkan spermanya di dalam kewanitaan ibu baruku, ada juga aku yang beberapa hari lalu sempat menyetubuhi ibuku saat ia pingsan bahkan ada juga kakek, aku yakin sekali jika waktu itu sewaktu pagi kakek kembali menggagahi ibuku

"tokcer juga pak burhan padahal bapak jarang di rumah kan" ejek pak bowo pada ayahku

"yah makanya pak bowo sering sering minum jamu" jawab ayahku, ayahku tak tahu sama sekali jika bukan hanya ia yang meniduri istrinya bahkan tamunya saat ini pak bowo bersama pak dadi pernah menikmati tubuh istrinya

"ini pak minumannya" kata ibuku mengantarkan minuman

"wah selamat yah teh baru berapa minggu udah jadi aja hasilnya" ejek pak bowo pada ibuku yang membawakan minum, sementara kulihat ibuku hanya membalas dengan senyuman sekenanya saja. mungkin didalam hati ibuku jika ia bisa menampar pak bowo, dia akan tampar pria bajingan itu, karena bisa saja jika kehamilan ibuku disebabkan oleh perbuatan pak bowo waktu itu

"gini pak burhan jadi saya mau minta tolong nih sama pak burhan sama teh chintami, sabtu besok si toni kah nikah yang kedua kali si pak, minta tolong pak burhan sama teh chintami buat jadi panitia"

tanpa pikir panjang ayahku pun menyetujui permintaan pak bowo.

hari sabtu (hajatan anak pak bowo)

ayahku dan ibuku pun bersiap membantu, melihat ibuku hari itu membuatku menelan ludah. Kulihat betapa cantik dan anggunnya ibuku dengan kebaya hitam dan kain batik dengan rambut sanggulnya.

Dengan pakaian itu makin terlihat lekuk tubuh ibuku dengan dadanya yang membusung ke depan dan bongkahan pantat yang amat mengundang, ditambah dengan kebaya hitam yang kontrak dengan kulit putih bersih ibuku.

kebetulan aku ikut mengantar ibuku dan ayahku ke acara hajatan dari bang toni anak pak bowo. dan ternyata di depan sudah ada pak bowo, pak dadi dan bang joker yang sedang mengobrol sambil menyulut rokok

"wah pagi pagi udah pada rapih aja nih" kata ayahku menghampiri mereka, namun kulihat pandangan ketiga pria tadi pun langsung tertuju ke ibuku, dan disitu pun aku merasakan suatu perasaan buruk yang akan terjadi.

Bagaimanakah kelanjutannya ?

Share this post